Sistem Penyediaan Cadangan Listrik untuk Gedung adalah sistem yang dirancang untuk memberikan sumber daya listrik alternatif atau cadangan ketika pasokan listrik utama dari jaringan listrik (seperti PLN) terganggu atau padam. Sistem ini sangat penting untuk menjaga operasional gedung agar tetap berjalan tanpa gangguan, terutama untuk fungsi-fungsi penting seperti pencahayaan darurat, sistem keamanan, lift, server IT, dan peralatan penting lainnya.
Berikut adalah komponen dan langkah-langkah penting dalam sistem penyediaan cadangan listrik:
1. Sumber Daya Cadangan Utama
- Generator Set (Genset): Generator adalah pilihan umum untuk penyediaan listrik cadangan. Genset menggunakan bahan bakar (biasanya diesel atau bensin) untuk menghasilkan listrik. Genset secara otomatis diaktifkan saat listrik dari PLN terputus.
- Uninterruptible Power Supply (UPS): UPS menyediakan tenaga listrik instan selama waktu singkat (biasanya beberapa menit hingga beberapa jam), cukup untuk mengamankan data atau mengaktifkan generator. UPS menggunakan baterai yang diisi daya selama operasional listrik normal.
2. Switching Otomatis (Automatic Transfer Switch – ATS)
- ATS adalah komponen penting yang berfungsi untuk mengalihkan sumber listrik dari jaringan utama (PLN) ke genset atau UPS secara otomatis saat listrik padam. Setelah listrik utama kembali, ATS akan secara otomatis mengembalikan sumber ke PLN.
3. Panel Distribusi Listrik Cadangan
- Panel distribusi khusus digunakan untuk menyalurkan daya dari sumber cadangan ke area-area yang diprioritaskan. Beberapa gedung memprioritaskan peralatan vital seperti pencahayaan darurat, lift, sistem keamanan, atau server komputer.
4. Pemeliharaan dan Pengujian Rutin
- Sistem cadangan listrik harus diuji dan dipelihara secara rutin untuk memastikan kinerjanya saat diperlukan. Genset harus diperiksa, dirawat, dan dijalankan secara berkala untuk menjaga performa, termasuk pemeriksaan level bahan bakar dan kondisi mesin.
- UPS juga perlu penggantian baterai secara berkala karena kapasitas baterai bisa menurun seiring waktu.
5. Perencanaan Kapasitas
- Kapasitas generator atau UPS yang dipilih harus memadai untuk mendukung beban listrik yang diperlukan. Dalam merencanakan kapasitas, perlu dilakukan perhitungan berdasarkan total daya yang digunakan oleh peralatan kritis di gedung, serta perkiraan durasi potensi gangguan listrik.
6. Energi Terbarukan Sebagai Sumber Cadangan
- Beberapa gedung mulai menggunakan panel surya sebagai cadangan listrik, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada genset berbahan bakar fosil. Panel surya biasanya dilengkapi dengan baterai penyimpanan energi yang bisa memberikan tenaga selama beberapa jam.
7. Prioritas Penggunaan Listrik
- Dalam skenario darurat, tidak semua perangkat di gedung mungkin mendapat daya dari sumber cadangan. Oleh karena itu, pemilik gedung harus menetapkan prioritas untuk area atau perangkat penting, seperti sistem komunikasi, server IT, lampu darurat, HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang mendukung area sensitif, dan lainnya.
Sistem penyediaan cadangan listrik dirancang untuk menjaga kelangsungan operasional di gedung dan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik, seperti ukuran gedung, jumlah perangkat yang kritis, dan anggaran yang tersedia.